Pages

Monday, May 13, 2013

Target di Usia 23 Tahun

Usia 23 tahun, masa itu telah saya lalui 14 tahun yang lalu. Saat itu saya masih tercatat sebagai mahasiswi tingkat akhir dan sedang berpacu dengan waktu agar bisa lulus pada tahun itu pula.
Pada masa itu saya mempunyai satu target yang harus selesai, yaitu menjadi sarjana dan cepat bekerja. Karena saya bertekad segera membantu orang tua untuk menyokong sekolah adik-adik saya, ada 4 orang adik yang masih bersekolah.

Dengan target tersebut, maka saya melakukan bimbingan skripsi dengan rajin dan tak kenal putus asa. Saya siap menunggu berjam-jam jika dosen pembimbing saya sedang keluar ruangannya atau saya rela kembali lagi di siang hari jika skripsi saya memerlukan revisi. 
Suatu kali pernah saya terserempet motor saat hendak menyeberang jalan setelah merevisi skripsi, karena saya telah berjanji akan kembali lagi maka saya tetap datang ke ruangan dosen dengan tangan penuh luka lecet. Saya tidak perduli kondisi saya, yang penting skripsi bisa cepat ditandatangani. Alhamdulilah saya juga mendapat dosen pembimbing yang sangat baik dan pengertian. Dengan ijin para dosen pun terkadang saya melakukan bimbingan ke rumah, jika kebetulan tidak bisa dilakukan di kampus. Bagi saya semua yang dilakukan ini bukan hal mudah, tapi demi sebuah kelulusan saya harus terus berjuang.

Sepertinya jalan memang terbuka lebar dan mulus untuk saya, karena skripsi saya bisa selesai dengan cepat. Dengan waktu selama 3 bulan saya berjuang dan akhirnya tepat 1 bulan setelah usia saya genap 23 tahun, akhirnya saya menjadi seorang sarjana.

Berbekal gelar sarjana, saya mencoba bekerja menjadi salah satu tenaga dosen honorer di kampus saya. Saat pertama saya menerima upah atas hasil kerja saya, luar biasa senangnya saya. Meski uang itu hanya bisa sedikit mengirimi adik-adik saya dan hanya cukup untuk uang saku mereka beberapa hari, namun saya merasakan kepuasaan tersendiri. Saya mendapat tugas di bagian praktikum, karena saya masih tahap belajar untuk menjadi seorang dosen yang piawai mengajar di depan kelas. Sehingga waktu saya di luar jam mengajar praktikum cukup luang, untuk memanfaatkannya saya menerima teman-teman yang bermaksud membuat skripsi. Dari usaha saya membantu teman tersebut saya mendapatkan tambahan penghasilan, selain itu saya menerima untuk membuatkan sweater rajutan dari bahan benang wol. Semua penghasilan saya itu, saya sisihkan untuk adik-adik.

Semua hal di atas saya lakukan dengan senang dan memberikan kepuasan yang luar biasa dalam diri saya. Saya merasa senang bisa membantu orang tua dari hasil kerja saya sendiri. Secara finansial saya juga merasa mandiri untuk dapat memenuhi kebutuhan sekunder saya sendiri, apalagi saat itu status saya masih seorang gadis yang belum menikah. Perasaan bangga, senang dan puas yang saya rasakan di masa-masa itu.

Semua yang saya lakukan itu ternyata menjadi cermin adik-adik saya, untuk berusaha mandiri secara finansial sebelum mereka memutuskan menikah. Jika untuk saya sendiri dampaknya terasa sampai sekarang kepuasaan yang tertanam di hati, karena meski masih muda namun saya bisa sedikit membantu orang tua. Bagi saya untuk mewujudkan suatu target, usaha dan kerja keras adalah harga mutlak.

Itulah sekelumit kisah hidup saya di usia 23 tahun, penuh perjuangan untuk mencapai kebahagiaan, kebanggaan dan kepuasan batiniah. 

Buat mba Ayu Citraningtias, jangan pernah lelah untuk berjuang akan suatu target yang dikehendaki niscaya bila telah mencapainya kita akan mendapatkan kebahagiaan yang tiada ternilai. Kejarlah semua impian dan jangan pernah takut untuk melangkah, jadikan masa muda menjadi masa yang indah.


"Tulisan ini diikutsertakan dalam 23 Tahun Giveaway"






2 comments:

  1. Perjuangan skripsi memang tidak pernah terlupakan ya Mbak. rasanya kalo uda lulus dan dapat kerja itu plong banget..
    Pasti mbak sudah menikmati banyak sekali proses kehidupan :)

    terima kasih sudah ikutan giveawaynya :)

    ReplyDelete
  2. sama-sama mba Ayu...terima kasih juga sudah memberikan kesempatan, moga ada manfaatnya buat yang lain...bahwa dalam hidup penuh perjuangan jika ingin mereguk manisnya hasil

    ReplyDelete