Awalnya hanya iseng menerima saran teman untuk menerima pertemanan denganmu. Saya pikir tidak ada salahnya dan tidak ada ruginya berteman denganmu. Meski saya tidak tahu menahu tentangmu tetapi saya tetap menerimamu. Itulah awal saya memulai pertemanan dengan Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis atau IIDN setahun yang lalu.
Meski sudah mengenal tapi saya tidak terlalu menggubris dan aktif untuk mengikuti. Hanya sesekali saya mampir untuk melihat-lihat dan membaca tulisan ibu-ibu hebat yang tergabung di komunitas ini. Selama setahun saya hanya melihat dan membaca tetapi sedikitpun tidak ada keberanian mencoba menulis, saya tidak yakin mampu membuat tulisan yang baik.
Lama kelamaan keinginan menulis makin membesar, sepertinya panggilan itu terus melambai pada saya. Semakin saya menjauh semakin kuat panggilan tersebut, saya yang pada dasarnya menyukai menulis sebagai tempat bercerita seperti menemukan rumah untuk kembali. Kerinduan saya untuk menulis sepertinya bisa tersalurkan tetapi melihat anggota yang bergabung di komunitas IIDN mambuat saya minder dan ngeri. Bagaimana tidak, banyak ibu-ibu hebat menulis mulai dari penulis buku, jago kompetisi, jago ngeblog, sungguh sesuatu yang masih jauh dari kemampuan menulis saya.
Kenyamanan saya temukan di grup ini, meski saya adalah pemula namun saya tidak dibiarkan begitu saja. Semangat ibu-ibu anggota grup ini membuat saya semakin semangat untuk terus belajar menulis, bahkan pelajaran demi pelajaran bisa saya peroleh dari sesama anggota di dalam grup ini. Saya bisa membuat blog sendiri meski sampai saat ini masih sederhana sekali, tapi semua ini bisa dilakukan berkat bimbingan sesama anggota.
Komunitas IIDN yang digawangi teh Indari Mastuti seorang wanita inspiratif yang membuat saya menjadi giat menulis. Buku beliau berjudul "Menulis itu gampang" menjadi sumber kekuatan saya untuk belajar berani menulis dan mempublikasikan. Selain sebagai founder dari grup ini, si teteh cantik ini juga bertindak sebagai pengelola Indiscript Creative yang merupakan agensi naskah yang cukup berkembang. Saya bermimpi suatu hari bisa menjadi supplier naskah ke agensi ini, mengikuti jejak teh Indari Mastuti, selain sebagai penulis beliau juga seorang mompreneur. Satu orang lagi ibu hebat yang membuat saya berhasil menjadi anggota grup ini, tanpa beliau sepertinya saya belum sampai ke tahap saat ini. Siapa lagi jika bukan marketing communication yang biasa disebut sang markom, teh Lygia Pecanduhujan. Seorang single parent yang luar biasa hebatnya, seorang penulis dan social preneur.
Berkat perkenalan dengan grup IIDN, saya lebih percaya diri bahwa saya bisa menulis. Disinilah ajang saya berlatih menulis untuk menumbuhkan kepercayaan diri, entah itu baik atau tidak baik isi maupun dari segi penulisan namun saya tetap akan menulis. Saya yakin saya bisa menulis dengan baik dan suatu hari saya juga ingin seperti ibu-ibu hebat lainnya yang bisa membuat buku sendiri. Itulah impian saya, hanya masalah waktu yang akan menghantarkan saya kesana.
Empat bulan saya mulai aktif di grup ini, tidak sekedar mampir dan melihat saja. Saya memberanikan diri untuk menceburkan diri dalam grup hebat ini. Meski baru seumur jagung keaktifan saya tetapi saya merasakan banyak manfaat yang saya dapat dari grup ini. Dari kelas onlinenya terutama kelas parenting merupakan kelas idola saya, belum lagi kuisnya membuat saya makin jatuh cinta pada IIDN.
Karena grup ini saya yakin bisa untuk terus menulis dan tidak patah semangat untuk terus belajar. Tulisan demi tulisan saya buat meski belum satupun yang dianggap pantas, namun tidak masalah bagi saya, sebagai seorang pemula saya sadar akan kemampuan menulis saya yang tidak seberapa. Meski begitu saya merasa bangga juga saat satu tulisan saya menjadi headline di web IIDN, sungguh prestasi pertama yang luar biasa buat saya.
Terimakasih ibu-ibu hebat, sahabat di IIDN tanpa bantuan dan support semuanya saya mungkin sudah tidak sanggup meneruskan menulis ini. Terimakasih atas ilmu yang telah saya terima, karena grup yang berisi ibu-ibu hebat inilah saya menjadi yakin bahwa saya bisa menulis yang bisa dikonsumsi publik. Di hari jadimu ini semua terimakasih ini kujadikan kado sederhana untukmu. I love you IIDN, karenamu kuyakin bisa menjadi seperti ibu-ibu lainnya yang hebat.
Tulisan ini saya persembahkan untuk ulang tahun IIDN yang ke 3, semoga ke depan makin menjadi inspirasi untuk lebih banyak ibu yang suka menulis.