Pages

Thursday, June 20, 2013

Jangan Gegabah Saat Belanja Online

Online shop, kata ini sangat familiar di telinga terutama di telinga ibu-ibu. Saat ini pembelanjaan online sangat mudah kita temukan di internet, bahkan toko yang dibuka di pasar pun demi melebarkan sayap penjualannya melakukan promosi barang via online. Sehingga tidak diragukan lagi online shop bertebaran di dunia maya.

Awal mengenal belanja online, saya melihat teman yang sering berbelanja online. Melihat  kemudahan berbelanja dan barangnya juga tidak mengecewakan sehingga membuat saya tertarik. Setelah saya mengobrol dan diberitahu teman, saya mulai bereksplorasi mencari web-web tempat belanja online. Saya menyukai web yang menjual pakaian anak-anak, tas, dan sepatu.

Bagi saya pribadi, sebenarnya saya menyukai untuk hunting terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu. Pertimbangannya bila kita berbelanja dengan diawali survei maka kita dapat menentukan pilihan atas barang yang ada di beberapa toko tentunya dengan harga yang bersaing. Namun saat ini keterbatasan waktu saya untuk survei terlebih dahulu membuat saya menjatuhkan pilihan untuk berbelanja online. 

Selain mudah, harga yang ditawarkan pada online shop juga relatif terjangkau bahkan terkadang lebih murah dibandingkan yang ada di toko. Informasi tentang barangnya juga sesuai dengan yang kita terima nantinya, untuk transaksi pun mudah. Pembayaran tinggal kita transfer uang dan memberitahukan tentang bukti pembayarannya, dan tak lama barang pasti sudah sampai via kurir.

Pertama kali saya membeli barang online, saya membeli tas di luvitong.com. Mulanya saya khawatir sekali jika saya telah transfer uang ,ternyata barang tidak kunjung datang. Saya tetap nekat mencoba dan alhasil pembelian pertama saya via online shop berhasil. Tas yang saya pilih datang dan setelah melihat hasilnya juga tidak mengecewakan. 

Setelah itu saya membeli baju anak di tiara.com. Demikian pula saat membeli baju ini saya merasakan kekhawatiran yang sama pada saat membeli tas, namun barang akhirnya datang dengan kondisi yang memuaskan.

Dan yang terakhir saya membeli sepatu di zalora.co.id, awalnya saya takut ukurannya tidak pas. Akhirnya barang datang tepat waktu dan sepatu pas dan nyaman saya gunakan,

Keuntungan belanja online ini sangat membantu saya, yang saat ini sudah agak enggan untuk berkeliling mencari barang. Karena saya juga bukan tipe shopping women, hanya belanja bila memang sangat memerlukan. Sampai sejauh ini saya pernah berbelanja online di tiga web, dan sampai saat ini saya belum pernah mengalami kekecewaan. 

Jika kita akan melakukan belanja online sebaiknya kita melihat terlebih dahulu web yang menawarkan barang, apakah web itu sudah banyak dikenal orang atau tidak. Selain itu bisa juga mencari tahu dari teman yang suka belanja online tentang reputasi web yang menjadi pilihan kita untuk berbelanja. Atau bila ada kontaknya kita dapat hubungi terlebih dahulu dan mengajukan tanya jawab untuk lebih meyakinkan bahwa kita tidak terkena penipuan.

Teman saya mempunyai pengalaman pahit belanja online berupa HP, setelah uang dikirim barang yang dinantikan tidak kunjung datang sementara online shop tersebut juga sudah sulit dihubungi. Dikarenakan hal tersebut kita tidak boleh gegabah untuk belanja online, kita harus selidik lebih dahulu dan membuat keyakinan bahwa web yang kita pilih tidak mengecewakan.

Belanja online itu mudah mudah sulit. Mudah memilihnya, prosedur pembayarannya, tetapi menjadi sulit bila barang yang sampai ternyata berbeda dengan informasi barang yang disampaikan di web. Ataupun menjadi sangat sulit setelah barang tidak kunjung datang meski kita sudah membayar. Maka dari itu kita seyogyanya hati-hati dan jangan gegabah saat menjatuhkan hati pada belanja online, periksa, teliti sebelum kita bertransaksi.

Cerita ini diikutsertakan dalam Arr Rian's Giveaway 
Pengalaman Belanja Online







Friday, May 24, 2013

Karenamu Kuyakin Bisa

Awalnya hanya iseng menerima saran teman untuk menerima pertemanan denganmu. Saya pikir tidak ada salahnya dan tidak ada ruginya berteman denganmu. Meski saya tidak tahu menahu tentangmu tetapi saya tetap menerimamu. Itulah awal saya memulai pertemanan dengan Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis atau IIDN setahun yang lalu.

Meski sudah mengenal tapi saya tidak terlalu menggubris dan aktif untuk mengikuti. Hanya sesekali saya mampir untuk melihat-lihat dan membaca tulisan ibu-ibu hebat yang tergabung di komunitas ini. Selama setahun saya hanya melihat dan membaca tetapi sedikitpun tidak ada keberanian mencoba menulis, saya tidak yakin mampu membuat tulisan yang baik.

Lama kelamaan keinginan menulis makin membesar, sepertinya panggilan itu terus melambai pada saya. Semakin saya menjauh semakin kuat panggilan tersebut, saya yang pada dasarnya menyukai menulis sebagai tempat bercerita seperti menemukan rumah untuk kembali. Kerinduan saya untuk menulis sepertinya bisa tersalurkan tetapi melihat anggota yang bergabung di komunitas IIDN mambuat saya minder dan ngeri. Bagaimana tidak, banyak ibu-ibu hebat menulis mulai dari penulis buku, jago kompetisi, jago ngeblog, sungguh sesuatu yang masih jauh dari kemampuan menulis saya.

Kenyamanan saya temukan di grup ini, meski saya adalah pemula namun saya tidak dibiarkan begitu saja. Semangat ibu-ibu anggota grup ini membuat saya semakin semangat untuk terus belajar menulis, bahkan pelajaran demi pelajaran bisa saya peroleh dari sesama anggota di dalam grup ini. Saya bisa membuat blog sendiri meski sampai saat ini masih sederhana sekali, tapi semua ini bisa dilakukan berkat bimbingan sesama anggota.

Komunitas IIDN yang digawangi teh Indari Mastuti seorang wanita inspiratif yang membuat saya menjadi giat menulis. Buku beliau berjudul "Menulis itu gampang" menjadi sumber kekuatan saya untuk belajar berani menulis dan mempublikasikan. Selain sebagai founder dari grup ini, si teteh cantik ini juga bertindak sebagai pengelola Indiscript Creative yang merupakan agensi naskah yang cukup berkembang. Saya bermimpi suatu hari bisa menjadi supplier naskah ke agensi ini, mengikuti jejak teh Indari Mastuti, selain sebagai penulis beliau juga seorang mompreneur. Satu orang lagi ibu hebat yang membuat saya berhasil menjadi anggota grup ini, tanpa beliau sepertinya saya belum sampai ke tahap saat ini. Siapa lagi jika bukan marketing communication yang biasa disebut sang markom, teh Lygia Pecanduhujan. Seorang single parent yang luar biasa hebatnya, seorang penulis dan social preneur.

Berkat perkenalan dengan grup IIDN, saya lebih percaya diri bahwa saya bisa menulis. Disinilah ajang saya berlatih menulis untuk menumbuhkan kepercayaan diri, entah itu baik atau tidak baik isi maupun dari segi penulisan namun saya tetap akan menulis. Saya yakin saya bisa menulis dengan baik dan suatu hari saya juga ingin seperti ibu-ibu hebat lainnya yang bisa membuat buku sendiri. Itulah impian saya, hanya masalah waktu yang akan menghantarkan saya kesana.

Empat bulan saya mulai aktif di grup ini, tidak sekedar mampir dan melihat saja. Saya memberanikan diri untuk menceburkan diri dalam grup hebat ini. Meski baru seumur jagung keaktifan saya tetapi saya merasakan banyak manfaat yang saya dapat dari grup ini. Dari kelas onlinenya terutama kelas parenting merupakan kelas idola saya, belum lagi kuisnya membuat saya makin jatuh cinta pada IIDN

Karena grup ini saya yakin bisa untuk terus menulis dan tidak patah semangat untuk terus belajar. Tulisan demi tulisan saya buat meski belum satupun yang dianggap pantas, namun tidak masalah bagi saya, sebagai seorang pemula saya sadar akan kemampuan menulis saya yang tidak seberapa. Meski begitu saya merasa bangga juga saat satu tulisan saya menjadi headline di web IIDN, sungguh prestasi pertama yang luar biasa buat saya. 

Terimakasih ibu-ibu hebat, sahabat di IIDN tanpa bantuan dan support semuanya saya mungkin sudah tidak sanggup meneruskan menulis ini. Terimakasih atas ilmu yang telah saya terima, karena grup yang berisi ibu-ibu hebat inilah saya menjadi yakin bahwa saya bisa menulis yang bisa dikonsumsi publik. Di hari jadimu ini semua terimakasih ini kujadikan kado sederhana untukmu. I love you IIDN, karenamu kuyakin bisa menjadi seperti ibu-ibu lainnya yang hebat.

Tulisan ini saya persembahkan untuk ulang tahun IIDN yang ke 3, semoga ke depan makin menjadi inspirasi untuk lebih banyak ibu yang suka menulis.




Friday, May 17, 2013

Ssttt...Awas Ada Pendengar Gelap

Tak terasa sebentar lagi putriku Alin (3 tahun 9 bulan) akan menjadi murid TK pada tahun ajaran 2013/2014 ini. Dia mempunyai banyak cita-cita di masa depannya nanti, terkadang mau menjadi dokter sebentar kemudian berubah menjadi polisi, guru bahkan pernah ingin menjadi pedagang gas.

Kemampuan mendengar dan menyimak Alin cukup baik, apa yang didengarnya mudah terekam. Seperti suatu hari disaat saya sedang berbicara dengan suami, ternyata Alin mendengar.

"Yah, kira-kira apa yang kita berikan buat si Kakak kalau dia peringkat kelas?" tanya saya
"Emmmm....apa ya Bu, kalau ayah terserah ibu saja yang penting berguna buat kakak" jawab suami saya
Saat saya sedang berpikir dan menimbang-nimbang, tiba-tiba Alin bicara
"Belikan saja spidol atau crayon yang besar, kakak kan suka menggambar dan mewarnai" 
Hah, kaget saya mendengarnya, sepertinya Alin sedang asyik dan sibuk bermain boneka barbie. Ternyata dia mendengarkan dan menyimak pembicaraan saya dengan suami.

Wah gawat ini saya harus berhati-hati bicara, pikir saya dalam hati. Ternyata konsentrasi Alin bisa dipecah antara bermain dan mendengar pembicaraan sama baiknya. 

Alin sangat senang bila diajak ke pasar atau pusat perbelanjaan. Meski tidak ada yang ingin dibelinya dan sekedar menemani saya, dia sangat menyukainya. Suatu hari Minggu, saya dan Alin ke pasar, saat berada di depan sebuah toko dia berhenti dan diam di situ. Saya ajak pergi namun dia tetap tak beranjak.

" Ada apa nak, kenapa tidak mau jalan?" tanya saya 
" Aku ingin ibu membelikan itu " seraya menunjuk baju seragam polisi lalu lintas yang tergantung
" Buat apa Alin beli baju itu? memangnya Alin mau mengatur lalu lintas jalan?" tanyaku lagi
" Alin mau jadi polisi biar bisa tangkap pencuri uang yang banyak itu seperti bapak-bapak di TV " jawabnya dengan polos
" Kan ibu yang bilang bahwa bapak-bapak itu koruptor yang suka mencuri uang dan yang dicuri itu banyak bahkan tanganku tidak cukup menghitungnya" lanjut Alin lagi memberi penjelasan mengapa ia meminta baju itu.

Hoalah nak, karena kamu mau menangkap pencuri jadi minta beli baju polisi. Saya tersenyum mendengar penjelasannya, takjub dan bangga dengan niat mulianya. Memang saya pernah menjelaskan tentang koruptor pada kakaknya tetapi bukan dengannya. Ternyata hal itu juga didengar dan direkamnya.

Bu Polisi yang siap menangkap pencuri

Hadeuh nak, benar-benar ibu harus berhati-hati bicara di dekatmu. Tapi bangga juga punya Alin yang sangat baik menyimaknya. Semoga saja jika kelak Alin menjadi polisi wanita atau jadi apa saja dia akan amanah dalam mengemban tugasnya.







Monday, May 13, 2013

Target di Usia 23 Tahun

Usia 23 tahun, masa itu telah saya lalui 14 tahun yang lalu. Saat itu saya masih tercatat sebagai mahasiswi tingkat akhir dan sedang berpacu dengan waktu agar bisa lulus pada tahun itu pula.
Pada masa itu saya mempunyai satu target yang harus selesai, yaitu menjadi sarjana dan cepat bekerja. Karena saya bertekad segera membantu orang tua untuk menyokong sekolah adik-adik saya, ada 4 orang adik yang masih bersekolah.

Dengan target tersebut, maka saya melakukan bimbingan skripsi dengan rajin dan tak kenal putus asa. Saya siap menunggu berjam-jam jika dosen pembimbing saya sedang keluar ruangannya atau saya rela kembali lagi di siang hari jika skripsi saya memerlukan revisi. 
Suatu kali pernah saya terserempet motor saat hendak menyeberang jalan setelah merevisi skripsi, karena saya telah berjanji akan kembali lagi maka saya tetap datang ke ruangan dosen dengan tangan penuh luka lecet. Saya tidak perduli kondisi saya, yang penting skripsi bisa cepat ditandatangani. Alhamdulilah saya juga mendapat dosen pembimbing yang sangat baik dan pengertian. Dengan ijin para dosen pun terkadang saya melakukan bimbingan ke rumah, jika kebetulan tidak bisa dilakukan di kampus. Bagi saya semua yang dilakukan ini bukan hal mudah, tapi demi sebuah kelulusan saya harus terus berjuang.

Sepertinya jalan memang terbuka lebar dan mulus untuk saya, karena skripsi saya bisa selesai dengan cepat. Dengan waktu selama 3 bulan saya berjuang dan akhirnya tepat 1 bulan setelah usia saya genap 23 tahun, akhirnya saya menjadi seorang sarjana.

Berbekal gelar sarjana, saya mencoba bekerja menjadi salah satu tenaga dosen honorer di kampus saya. Saat pertama saya menerima upah atas hasil kerja saya, luar biasa senangnya saya. Meski uang itu hanya bisa sedikit mengirimi adik-adik saya dan hanya cukup untuk uang saku mereka beberapa hari, namun saya merasakan kepuasaan tersendiri. Saya mendapat tugas di bagian praktikum, karena saya masih tahap belajar untuk menjadi seorang dosen yang piawai mengajar di depan kelas. Sehingga waktu saya di luar jam mengajar praktikum cukup luang, untuk memanfaatkannya saya menerima teman-teman yang bermaksud membuat skripsi. Dari usaha saya membantu teman tersebut saya mendapatkan tambahan penghasilan, selain itu saya menerima untuk membuatkan sweater rajutan dari bahan benang wol. Semua penghasilan saya itu, saya sisihkan untuk adik-adik.

Semua hal di atas saya lakukan dengan senang dan memberikan kepuasan yang luar biasa dalam diri saya. Saya merasa senang bisa membantu orang tua dari hasil kerja saya sendiri. Secara finansial saya juga merasa mandiri untuk dapat memenuhi kebutuhan sekunder saya sendiri, apalagi saat itu status saya masih seorang gadis yang belum menikah. Perasaan bangga, senang dan puas yang saya rasakan di masa-masa itu.

Semua yang saya lakukan itu ternyata menjadi cermin adik-adik saya, untuk berusaha mandiri secara finansial sebelum mereka memutuskan menikah. Jika untuk saya sendiri dampaknya terasa sampai sekarang kepuasaan yang tertanam di hati, karena meski masih muda namun saya bisa sedikit membantu orang tua. Bagi saya untuk mewujudkan suatu target, usaha dan kerja keras adalah harga mutlak.

Itulah sekelumit kisah hidup saya di usia 23 tahun, penuh perjuangan untuk mencapai kebahagiaan, kebanggaan dan kepuasan batiniah. 

Buat mba Ayu Citraningtias, jangan pernah lelah untuk berjuang akan suatu target yang dikehendaki niscaya bila telah mencapainya kita akan mendapatkan kebahagiaan yang tiada ternilai. Kejarlah semua impian dan jangan pernah takut untuk melangkah, jadikan masa muda menjadi masa yang indah.


"Tulisan ini diikutsertakan dalam 23 Tahun Giveaway"






Wednesday, May 8, 2013

Aroma Horor Aroma Kenangan

Kentang goreng, salah satu makanan favorit anak-anakku. Makanan siap saji yang mengandung karbohidrat ini menjadi pilihan makanan yang kusajikan untuk anak-anak sebagai selingan makan nasi.

Saat menggoreng kentang, akan keluar aroma khas yang harum dan menggiurkan. Siapa saja yang menghirup aromanya pasti akan berimajinasi tentang kelezatan kentang goreng. Dan yang pasti menjadi sangat memimpikan untuk menikmati kentang goreng yang nikmat.
Saat melewati dekat dapur fast food di mall atau swalayan, aroma kentang yang semerbak akan tercium sampai keluar dan sangat menggugah selera kita untuk datang ke fast food tersebut.

Tapi bagi saya aroma kentang yang khas untuk membangkitkan selera makan justru menjadi aroma kenangan yang menakutkan. Aroma kentang ini mengingatkan saya pada jaman menempuh pendidikan lanjutan atas di Yogyakarta. Karena setiap sore menjelang malam aroma kentang ini akan tercium dari salah satu rumah yang berada tepat di depan sekolah.

Rumah kentang di Yogyakarta
Rumah kentang, salah satu rumah yang disebut rumah angker oleh banyak orang. Saya sendiri masih simpang siur mengenai sejarah rumah tersebut namun karena cerita dari mulut ke mulut dari kakak-kakak kelas, saya percaya bahwa rumah itu angker dan berhantu. 
Hampir tiap sore menjelang malam aroma kentang akan tercium saat melintasi rumah ini, bangunan Belanda yang hampir tidak pernah terlihat ditempati dan keadaan sekitar yang sunyi, hal Ini mendukung sekali membuat suasana mistis.

Suatu hari saya mengikuti kegiatan KIR (Karya Ilmiah Remaja) yang membuat saya sampai malam berada di sekolah. Saya pulang lebih dahulu dari teman-teman karena saya harus mengikuti peraturan jam asrama. Tetapi apa dinyana saat akan keluar gerbang sekolah saya melihat seorang wanita berambut panjang, berbaju panjang berdiri di depan rumah tersebut, memunggungi pintu gerbang. Tap....rasanya jantung saya berhenti, nafas hampir putus, bulu kuduk berdiri, kaki saya rasanya tidak bisa digerakkan dan menjeritpun tak bisa, saya ketakutan setengah mati. Saya kuat-kuatkan diri, saya berbalik lagi ke sekolah dan lari sekencangnya ke ruangan KIR dan saya tidak jadi pulang ke asrama.

Sesampai di ruang KIR saya tidak tahu lagi apa yang terjadi karena saat saya terbangun sudah berada di ruang UKS sekolah dengan dikelilingi teman dan guru. Ternyata sesampainya saya di ruangan, saya tak sadarkan diri. Setelah siuman saya ceritakan pengalaman yang menakutkan itu, saya pun tidak tahu yang saya lihat itu benar hantu atau hanya ilusi saya saja atau manusia biasa. Yang pasti selama tiga tahun bersekolah selama itu pula saya tidak pernah berani sendiri melewati rumah beraroma kentang itu jika malam telah tiba. Saya lebih baik memilih jalan lain daripada harus melewati rumah tersebut.

Sampai kini mitos dan cerita rumah kentang masih saja ada dan melegenda. Menurut teman saya sampai sekarang pun aroma kentang tersebut masih tercium dari rumah itu. Itulah aroma kenangan yang menakutkan buat saya. Bila tercium aroma kentang goreng maka aroma itu mengingatkan saya akan rumah kentang, si rumah angker. 





Friday, May 3, 2013

Mati Gaya Karena Pulsa Habis

Lomba Blog Pojok Pulsa 2013
Handphone bagai dompet berisi uang, kemanapun pergi wajib saya bawa. Apalagi kalau perginya jauh dan menginap. Jauh dari rumah membuat saya rindu akan celoteh anak-anak dan hanya melalui handphone saya bisa sedikit terobati.
Handphone tidak akan berguna tanpa pulsa, keduanya bagai dua keping mata uang logam yang tidak terpisahkan. Bila bawa handphone tapi tidak ada pulsa apalah artinya demikian pula sebaliknya memiliki banyak pulsa akan percuma tanpa dihidupkan di handphone. Itulah pengartian saya buat barang-barang tersebut.

Bulan lalu saya mendapat tugas dari kantor untuk mengikuti pelatihan di luar daerah. Seharian penuh saya harus mengikuti pelatihan dari pagi sampai sore belum lagi malam setelah makan malam ada diskusi bersama teman-teman satu tim di pelatihan tersebut. Di saat sedang senggang saya usahakan untuk menghubungi rumah, sekedar untuk menanyakan kondisi anak-anak saya di rumah. 
Begitu banyaknya kegiatan dan diskusi yang diberikan saat pelatihan, saya sampai lupa untuk mengecek pulsa saya saat itu. Acara pelatihan hari pertama selesai dan artinya saya bisa beristirahat dan menelpon anak-anak di rumah.
Dengan semangat 45, saya telpon anak-anak tapi apa hendak dikata handphone saya berbunyi "tulalit", saya coba sms ternyata sama saja hasilnya tanda sms saya disilang. "Haduh kenapa ini" pikir saya, lalu saya coba mengecek pulsa dan ternyata "a...aw" pemberitahuan di handphone tertera angka  Rp. 45. 

Saya kaget dan benar-benar mati gaya, mau bagaimana saya ini. Mau menunggu pagi tidak mungkin, karena saya sudah berjanji pada anak saya untuk menelpon. Tapi jika malam itu, saya harus kemana karena tak tahu tentang daerah tersebut.
Mau pinjam telepon dengan teman sekamar tidak berani, apalagi kami baru berkenalan hari itu. Mungkin karena perubahan raut wajah saya terlihat oleh teman sekamar, dia pun menanyakan permasalahan saya, akhirnya saya bercerita padanya. Alhasil setelah saya berkeluh kesah dengan teman sekamar saya, ternyata dia punya solusinya. Teman sekamar saya tersebut ternyata menjual pulsa elektrik. Seketika hilang mati gaya saya karena sekarang saya bebas menggunakan handphone saya. Inilah salah satu cara tercepat mengatasi kehabisan pulsa saat jauh dari counter penjualan.

Dari teman sekamar ini saya mendapat cerita bagaimana solusi cerdas mengatasi mati gaya karena kehabisan pulsa . Ada cara mudah yaitu dengan membeli secara online di salah satu server yang bisa kita temukan di internet. Pojok Pulsa adalah salah satu server yang menyediakan pulsa online. Banyak keuntungan yang bisa didapat yaitu harga pulsa murah, simpel, cepat, mudah bertransaksinya dan juga praktis dalam pengisian. 


Menjadi member Pojok Pulsa bukanlah hal yang sulit, hanya perlu mendaftar via internet tanpa dipungut biaya apapun alias gratis. Banyak kemudahan yang diperoleh bila kita bergabung di Pojok Pulsa, antara lain adalah jumlah yang harus kita deposit bebas jadi bisa sesuai keuangan kita, praktis, transaksi bisa dilakukan 24 jam, gratis sms balasan, bisa didownlinekan, anggota tidak dibatasi daerah asalnya karena dilakukan via internet, keanggotaannya berlaku seumur hidup dan tentunya pelayanan customer service dapat dilakukan kapan saja. 

Biar tidak mati gaya lagi karena kehabisan pulsa mengapa tidak kita mencoba bergabung dengan Pojok Pulsa, sebagai solusi cerdas mendapatkan pulsa murah dengan pulsa elektrik yang praktis dan dapat dilakukan dimana saja. Sepertinya Pojok Pulsa bisa menjadi sahabat handphone supaya tak pernah mati gaya hanya karena pulsa kosong, lalu mengapa kita tidak coba menjadi membernya saja? Jawabannya siapa takut, mari kita mencoba masuk menjadi member Pojok Pulsa.



Postingan ini dalam rangka Lomba Blog Pojok Pulsa: Mau Pulsa Gratis? Follow: @pojoktweet | Facebook Page Pojok Pulsa | Pojok Pulsa Google Plus Page

Selamatkan Bumi Dengan Teknologi Hijau

Pernahkah anda merasakan sejuk dan leganya saat kita bernafas bila sedang jalan-jalan di desa ? Jawabannya mungkin pernah mungkin juga tidak pernah. Di desa yang masih jauh dari keramaian kendaraan bermotor akan terasa lebih sejuk dan segar udaranya. Berbeda dengan di kota yang telah ramai dengan hiruk pikuk kendaraan bermotor seperti motor dan mobil. Asap kendaraan yang hitam dan mengepul membuat kita terasa sesak saat menghirup udara dan tentunya berton-ton partikel racun yang ikut masuk ke dalam paru-paru kita.

selamatkan bumi dari kehancuran
Bumipun mulai mengalami "sakit" akibat terjadinya pemanasan global. Lapisan ozon sudah mulai menipis, kelestarian alam mulai mengalami degradasi, perubahan iklim yang tidak menentu, udara bersih dan sehat sudah sulit kita dapatkan. Semua hal tersebut merupakan beberapa efek yang ditimbulkan dari kemampuan manusia untuk membuat suatu teknologi. Salah satu teknologi buatan manusia yaitu pembuatan kendaraan bermotor, seperti mobil dan motor. Mobil bagian dari hal itu merupakan salah satu penyumbang efek pemanasan global, dimana asap yang dikeluarkan mengandung emisi gas CO2 sebagai sumber dari polusi udara.

Manusia mulai sadar untuk membenahi dan memperbaiki keadaan ini, maka beramai-ramai semua orang menyuarakan Go Green. Segala upaya dilakukan untuk menyehatkan keadaan bumi, semuanya mengarah pada penghijauan. Mulai dari penanaman pohon yang dimulai dari lingkungan di sekitar kita sendiri, menjaga pohon-pohon yang ada dari tindakan penebangan liar dan terus menjaga kelestarian lingkungan. Untuk industri-industri yang menghasilkan produk sebagai penyumbang kerusakan alam mulai tersentuh untuk menggunakan teknologi hijau pada proses produksinya.

Teknologi hijau adalah penggunaan ilmu/sains tentang lingkungan untuk melestarikan alam  sekitar dan mengendalikan dampak negatif akibat aktifitas manusia. Harapannya dengan teknologi hijau kegiatan manusia dapat menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan tidak merusak keadaan lingkungan alam.

Daihatsu salah satu produsen mobil yang telah berkiprah di dunia otomotif selama 105 tahun merasa tersentuh untuk menggunakan teknologi hijau  Sasaran penggunaan teknologi ini adalah memproduksi mobil yang ramah lingkungan dan tentunya harganya masih terjangkau oleh masyarakat. Dikarenakan hal tersebut maka Daihatsu mencoba melakukan 3 tahapan dalam membangun teknologi hijaunya.

Bagan tiga tahapan teknologi hijau Daihatsu

Tiga tahapan yang dilakukan Daihatsu untuk menghasilkan mobil ramah lingkungan adalah :

  • Tahap 1 : "Eco-Idle" merupakan teknologi  yang diharapkan dapat mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar, selain itu sistem ini mampu mengatur hidup atau matinya mesin secara otomatis terutama pada saat jalan macet. Sistem I-EGR pada mesin menjadikan mesin mampu melakukan pembakaran sempurna dan mengeluarkan gas CO2.

  • Tahap 2 : Pemakaian mesin 2 silinder turbocharged, dengan penggunaan 2 silinder mesin memiliki komponen yang ringan selain itu pembakaran bahan bakar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan ditunjang "active ignition system" dan berbagai pengembangan lainnya, maka efisiensi bahan bakar bisa mencapai 30%.

  • Tahap 3 : Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell (PMfLFC), dimana bahan pembuatan mobil berasal dari sumber daya alam dan bukan berasal dari logam mulia. Akibatnya harga kendaraan ini murah dan dapat terjangkau konsumen. Selain itu berfokus pada penggunaan bahan bakar baru yaitu Hidrazin Hidrat, ini sangat tepat untuk mobil ramah lingkungan karena memiliki kepadatan energi rendah sehingga akan menghasilkan gas buangan/emisi CO2 nol. 


Semua tahapan yang dilakukan Daihatsu ini merupakan komitmen untuk menciptakan mobil kompak yang ramah lingkungan, efisien bahan bakarnya dan tentu harganya murah dan terjangkau.

Dengan menggunakan mobil  Daihatsu, artinya kita juga sudah berpartisipasi untuk menyelamatkan bumi yang kita tempati ini, demi kelangsungan hidup anak cucu kita kelak nantinya. Jangan ragu lagi untuk memilih Daihatsu sebagai sahabat berkendara keluarga.


Mobil-mobil Daihatsu yang ramah lingkungan

Referensi