Setiap anak adalah asset berharga bagi semua
orang tua karena setiap orang tua pasti menginginkan hal yang terbaik dalam
segala hal untuk anaknya. Anak kita pasti diharapkan dapat menjadi anak yang
cerdas dalam hal IQ maupun EQ nya. Untuk mencapai kecerdasan yang diharapkan
dapat dilakukan dengan merangsang otak anak secara benar dan bertahap sesuai
kemampuannya.
Menurut dr. Howard Gardner dalam
buku Frame of Mine : The Theory Of
Multiple Intelligences (1983) menyebutkan bahwa kecerdasan intelegensi atau
sering disebut sebagai IQ terdiri dari 7
komponen yaitu kecerdasan linguistic-verbal,
kecerdasan matematis-logis,
kecerdasan visual-spasial, kecerdasan
ritmik-musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
Sebagai orang tua, aku menyadari betul
pentingnya bagiku untuk meningkatkan kecerdasan IQ anak, aku harus mengetahui cara dan waktu yang tepat untuk merangsang dan meningkatkan IQ anak agar kecerdasan anakku berkembang secara optimal.
Stimulasi merupakan cara efektif
dalam merangsang kecerdasan anak. Mengapa? Karena, otak manusia terdiri dari
jutaan saraf. Stimulasi diberikan agar terjadi hubungan (network) antara satu
saraf dengan saraf lainnya sehingga otaknya akan lebih mudah menerima dan
menyimpan pesan dari luar.
|
Otak pusat penerima, penyimpan dan penghantar pesan |
- Untuk menstimulasi kecerdasan linguistic-verbal atau bahasa, aku
mengajak anak melakukan beberapa permainan kata seperti tebak-tebakan
contohnya aku menyebutkan ciri satu binatang dan anakku menebak binatang apakah
itu, meminta anakku merangkai suku kata yang aku eja contohnya aku mengeja
Ma-Ma dan anakku yang merangkai menjadi MAMA , mengajarkannya menulis,
memintanya menceritakan film yang ditontonnya.
|
"Aku sudah bisa membuat coretan, Bu" |
- Untuk menstimulasi kecerdasan matematis-logis, aku melatih anakku
untuk berhitung menggunakan jari tangan, bermain game angry bird dimana pada
game ini harus membuat strategi sehingga lintasan lontar angry bird tepat
mengenai blok yang harus dihancurkan.
|
Main game untuk membuat strategi |
- Untuk menstimulasi kecerdasan visual-spasial, aku mengajak anakku
bermain pazel, menyusun balok, melatih anak untuk menggambar dan mewarnai.
|
Buat menara dari susun balok |
- Untuk menstimulasi kecerdasan ritmik-musikal, sering memperdengarkan musik
saat santai di rumah dan mengajaknya menghafal lagu, mengajak karaoke bersama,
memintanya mengingat suara deringan telpon sehingga dia bisa membantu mengangkat
telpon.
|
"Halo, mau bicara dengan siapa ya" |
- Untuk menstimulasi kecerdasan kinestetik, aku melatih anakku dengan cara
berenang, naik sepeda, permainan jungkat-jungkit, plosotan, membuat
kapal dan pesawat dari origami.
|
Stimulus juga perlu peran ayah |
- Untuk menstimulasi kecerdasan interpersonal, aku mengajak anakku untuk
ikut dalam kegiatan aksi peduli terhadap sesama seperti mengunjungi panti
jompo, melatih berinteraksi dan bermain bersama teman.
|
Bermain bersama teman |
- Untuk menstimulasi kecerdasan intrapersonal, mengajarkannya untuk
bebas berekspresi seperti tertawa saat bahagia, menangis saat dia sedih dan
cemberut saat dia marah dan juga memotivasinya supaya tampil percaya diri saat ikut dalam lomba model dan
foto.
|
Percaya diri dan mandiri saat lomba foto |
No comments:
Post a Comment