Ceritaku berkenalan dan dekat dengan Ibu Ibu Doyan Nulis tidak langsung akrab. Pertama kali aku adding group IIDN ini di akun facebook karena disarankan teman SMA ku, mba Navita Kristi Astuti ini terjadi di tahun 2011. Awalnya aku hanya terima saja tanpa
terbesit pikiran membuka halamannya apalagi untuk menulis.
Tak Kenal Maka Tak Sayang, ternyata pepatah itu
benar, karena aku tak pernah menyempatkan untuk mengenal IIDN maka akupun tak
pernah tahu manfaat mengenal IIDN. Melihat ada teman menang lomba menulis terpikir olehku untuk membuka grup IIDN siapa tahu ada yang bisa kupelajari disitu. Sejak awal tahun 2013, entah apa yang menghipnotisku dan menyeretku sehingga hampir setiap hari membuka halaman IIDN. Di sela-sela pekerjaan kantorku aku sempatkan membaca postingan dan comment
ibu-ibu hebat dan luar biasa dalam grup ini. Dari grup ini aku mendapat banyak
ilmu dan bisa mencontoh ibu-ibu lain yang selalu semangat buat menulis, dan mulailah nyali menulisku ada.
Nakhoda IIDN yang ruarrrrrr biasa |
Aku senang bergabung dengan IIDN, aku bisa berkenalan dengan
teh Indari Mastuti nakhoda grup yang luar biasa dan sangat menginspirasiku untuk nekat
menulis. Mba Nunu El-fasa yang selalu menantangku untuk terus belajar supaya
bisa ikut kuisnya. Mba Arin Murtiyarini yang selalu
buat aku ingin (ngiler banget dech) untuk sekali saja jadi pemenang lomba nulis. Mba Lita Alifah, jadi guru yang baik dan sabar menghadapiku yang banyak
bertanya saat buat blog pertama kali (padahal aku suka ganggu saat masak dan
ngurus Azzam). Mba Afin Murtiningsih dengan kelas Parenting dan Marital
sharingnya yang selalu buat aku gregetan buat ikutan comment dan yang paling
aku senang karena mba Lygia Pecanduhujan sudah mau mengapproveku dalam grup ini dan Markom yang luar biasa.
Bergabung dengan IIDN tidak ada ruginya buatku
bahkan kesukaanku yang terputus dan tidak aku lakukan lagi setelah menikah kini
bisa mulai kusalurkan kembali. Kalau dulu aku menulis di buku diary buat
konsumsi pribadiku, kenapa tidak mulai sekarang tulisanku bisa menjadi konsumsi publik.
Kini aku sedang mencoba untuk belajar menulis
dan nekat ikut lomba menulis, meski belum pernah menang. Tapi aku akan terus
mencoba karena aku yakin Tak Mencoba Maka Tak Pernah Tahu dan Alah Bisa Karena
Biasa, jika kita tekun aku yakin pasti suatu saat berhasil. Apalagi sekarang
hasil menulisku bisa kuposting di IIDN dan akan ada ibu-ibu hebat yang akan
membantuku mengoreksi tulisanku. Kini pepatah Tak Kenal Maka Tak Sayang sudah
tertinggal di belakang yang ada sekarang adalah Aku Makin Cinta denganmu IIDN (Hehehe…Lebay)
Ibu-ibu sumber inspirasiku
Mba Lygia Pecanduhujan sang Markom |
Mba Arin yang suka bikin aku ngiler |
Mba Nunu dan kuisnya yang menggoda |
Tulisan ini tentang Aku dan IIDN
Mohontinggalkanjejakjikaberkenan
Semangat terus Mbak, niscaya engkau bisa seperti mereka asal terus menulis
ReplyDeleteMakasih mba, atas semangatnya...aku berharap suatu hari ntah kapan bisa seperti mereka..tolong dibantu saran dan kritiknya ya mba....
ReplyDeleteWaaah...ada fotoku. Thankyou mba Nana
ReplyDeleteiya mba Arin, pinjem fotonya ya...salah satu sumber inspirasiku untuk belajar menulis...
ReplyDelete